Analisis Yuridis Terhadap Kesaksian Anggota Kepolosian Negara Republik Indonesia dalam Pembuktian Perkara Tindak Pidana Narkotika ( Studi Kasus Perkara Pidana Narkotika 36/PID.B/201.1/PN.PSB )
Keterangan Anggota Kepoiisian di daiam persidangan saksi merupakan alat bukti
paling utama dalam pembuktian perkara Pidana dalam persidangan, sesuai dengan
Pasal 1 angka 26 KUHAP No. 8 Tahun 1981 memuat bahwa saksi adalah orang
yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan, penuntutar
dan peradilan tentang suatu perkara Pidana yang ia dengar sendiri. ia lihat sendiri.
dan ia alami sendiri. Saksi memegang peran penting dalam upaya pembuktian
salah tidaknya terdakwa daiam sidang pengadilan selain dari keyakinan Hakim.
Tujuan penelitian ini bertujuan mengetahui kedudukan Anggota Kepolisian dalam
persidangan dan mengetahui pertimbangan Hakim dalam memutus perkara.
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian Yuridis Normatif dengan pendekatan
sosio legai, adalah pendekatan disiplin limu dan Hukum uniuk mengkaji Hukum
positif (Negara). Dengan melakukan penelitian yang menggunakan anaiisis
peraturan Perundang-undangan sebagai bahan Hukum primer. Anggota Polisi
sebagai pihak penangkap boleh menjadi saksi sepanjang memenuhi kualifikasi
saksi sebagaimana diatur pada Pasai i angka 26 dan 27 KUHAP. Kasus yang
diteliti oleh penulis pada No. 36/PID.B/2011/PN.PSB adalah kedudukan Anggota
Kepolisian sebagai saksi yang kesaksiannya sangat diragukan oleh Hakim,
sehingga Hakim memutus bebas terdakwa ARIFUL AMRI Pgl pul.
Kata kunci : Pembuktian, Alat Bukti Saksi.
H
information from members of the police in the wiiness triai is the most important
piece ofevidence in proving a criminal case at trial, in accordance with Article 1
number 26 of the Criminal Code No. 8 of 1981 states that a witness is a person
who can provide information for the purposes of investigation, prosecution and
trial ofa criminal case that he himself heard. He saw ii himself, and he
experienced it himself Witnesses play an important role in efforts to prove the
guili or innocence of the accused in court hearings other than judges. The
purpose f this research is to find out the position of members of the police in the
trial and to find out the considerations of judges in deciding cases. The research
conductedis normative juridical research with a socio legal approach, which is a
disciplinary and legal approach to siudying positive (state) law, and conducting
research using siatiory analysis as primary legal material. Police Oficers as ihe
arresting party mau be witnesses while meeting the witness qualifications as
reguiated in Árticie i numbers 26 and 27 of the Criminal Procedure code. Cases
examined by the author at No. 36/PID. B/20ii/PN.PSB is the posirion of a
member of the police as a witness whose testimony is highly doubted by the judge,
so the judge decides to acquit the defendant ARIFUL AMRI of the Ipul summons.
Keywords : Proof Process, Witness Evidence.
Detail Information
Bagian |
Informasi |
Pernyataan Tanggungjawab |
- |
Pengarang |
Wildy Pratama Saputra - Personal Name
|
Edisi |
Publish |
No. Panggil |
808.228 |
Subyek |
Wildy Pratama Saputra
|
Klasifikasi |
808 |
Judul Seri |
|
GMD |
Text |
Bahasa |
Indonesia |
Penerbit |
Institut Teknologi dan Ilmu Sosial Khatulistiwa |
Tahun Terbit |
2023 |
Tempat Terbit |
Indonesia |
Deskripsi Fisik |
- |
Info Detil Spesifik |
Skripsi Ilmu Hukum 2023 |
Citation
. (2023).Analisis Yuridis Terhadap Kesaksian Anggota Kepolosian Negara Republik Indonesia dalam Pembuktian Perkara Tindak Pidana Narkotika ( Studi Kasus Perkara Pidana Narkotika 36/PID.B/201.1/PN.PSB ).(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd